Artikel Kesamaan Derajat : Indeks Pembangunan Manusia Terus Naik Tapi Kesenjangan Gender Masih Tinggi

 

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Merupakan isi dari pasal 27 ayat 2 tentang Hak Asasi Manusia. Dari undang-undang tersebut dapat ditari kesimpulan bahwa semua warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak baik mereka laki-laki atau pun perempuan. Indonesia memiliki program MAMPU untuk mendukung upaya dalam kesetaraan gender. Dikutip dari website MAMPU. “MAMPU adalah kemitraan Pemerintah Australia (DFAT) dan Pemerintah Indonesia (BAPPENAS), yang bertujuan untuk meningkatkan akses perempuan miskin Indonesia terhadap layanan penting dan program pemerintah, dan mendukung pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang terkait. Bagi Program MAMPU, pemberdayaan perempuan adalah tujuan sekaligus cara untuk mencapai tujuan tersebut. MAMPU menjangkau perempuan yang terpinggirkan dengan bekerja bersama organisasi masyarakat sipil, Mitra MAMPU, untuk memberdayakan perempuan dan mempengaruhi kebijakan pemerintah di tingkat daerah dan nasional.” Dengan adanya MAMPU ini dapat mendorong, memotivasi, serta membangkitkan rasa semangat para perempuan Indonesia untuk terjun langsung dan terlibat dalam bidang ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan pendidikan.

Tetapi pada kenyataannya, walaupun sudah terdapat program MAMPU, Indeks Pembangunan Gender di Indonesia masih terbilang sangat kecil, dalam 8 tahun saja kenaikannya hanya sekitar 1,57%. Selain itu, gaji yang mereka dapat juga tak jarang lebih rendah dari gaji laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan masih sangat tertinggal kontribusi nya untuk ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan pendidikan di Indonesia.

Kesenjangan ini juga dibeberkan Ibu Sri Mulyani yang mengatakan bahwa terdapat gender gap antara perempuan dan lelaki di Indonesia. Yang pertama dalams egi pemberdayaan ekonomi dan dalam segi pendidikan. Di segi eknomi, perempuan Indonesia tidak memiliki aset atas nama dirinya sendiri. Aset keuangan yang dimiliki sebuah keluarga, biasanya menggunakan nama suami maupun nama anak laki-laki mereka. Dan di segi pendidikan, biasanya dalam keluarga kurang mampu, perempuan tidak di perbolehkan untuk sekolah dan harus membantu orangtua nya bekerja untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Untuk mengatasi hal diatas, perlu upaya yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan atau ketimpangan gender antar perempuan dan laki-laki. Yang pertama, kementrian pemberdayaan perempuan harus memperkuat pendataan dan kajian tentang perlindungan dan pemberdayaan perempuan, pemerintah harus meningkatkan SDM perempuan Indonesia secara menyeluruh baik di kota dan di desa dengan menyediakan fasilitas pelatihan atau pemberian beasiswa, meningkatkan pelaku usaha mikro atau UMKM bagi perempuan yang terpaksa harus selalu berada di rumah, mengubah paradigma lama dimana hanya lelaki yang boleh menjadi pemimpin, dan saling menghargai, meghormati, dan mendukung antar sesama gender.



Source : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4376999/indeks-pembangunan-manusia-terus-naik-tapi-kesenjangan-gender-masih-tinggi (diakses pada 5 November 2020)


Komentar