Artikel : Strategi Pengembangan Software Sistem Informasi untuk Perusahaan dalam meningkatkan Kualitas Produk

 

Strategi Pengembangan Software Sistem Informasi untuk Perusahaan dalam meningkatkan Kualitas Produk

    Perusahaan dapat diibaratkan sebagai sebuah institusi yang dirancang untuk memberikan atau menciptakan produk baru maupun layanan di bawah kondisi yang sangat tidak pasti. Dihadapkan pada besarnya tingkat ketidakpastian dan risiko, banyak perusahaan yang tidak mampu membuat perencanaan untuk masa mendatang melalui sebuah pemikiran dan perencanaan strategis.

Kemajuan dibidang teknologi mendorong banyak perusahaan merencanakan dan menjalankan strategi bisnis perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka perusahaan harus mempunyai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi untuk mendukung tercapainya strategi bisnis. Perencanaan strategi bisnis tersebut salah satunya adalah dengan mengembangkan sebuah perangkat lunak yang dapat membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk perusahaan mereka sehingga perusahaan dapat menciptakan keunggulan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Kualitas produk sangat tergantung dari pengendalian sistem produksinya, oleh karena itulah diperlukan pengawasan proses produksi yang ketat demi menghasilkan produk yang berkualitas. Proses produksi yang dilakukan perusahaan ini termasuk dalam kategori proses produksi terus menerus (continous process), karena dalam kegiatan proses produksinya cukup jelas, berurutan melalui tingkat pengerjaannya, tidak boleh diloncati antara proses yang satu dengan proses yang lain, dan di dalam berproduski tidak didasarkan atas pesanan.

Kualitas produk yang tinggi adalah merupakan salah satu dari lima keunggulan kompetitif yang dapat dipergunakan untuk unggul dalam persaingan bisnis. Dengan kualitas produk yang tinggi dapat dipergunakan sebagai senjata ampuh untuk menang dalam persaingan. Produk dikatakan berkualitas apabila produk dapat memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan konsumen, serta memenuhi dimensi kualitas dari segi performa (performance), keistimewaan (features), keandalan (reliability), konformasi (conformance), daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan adalah melalui pengembangan software atau perangkat lunak yang dapat membantu menjalankan proses atau kegiatan secara sistematis sehingga menghasilkan sebuah produk yang baik dan berkualitas. Meningkatkan kualitas produk dilakukan dengan membantu perusahaan dalam mengatur proses bisnis, menggunakan sebuah database yang  digunakan  bersama  dan  bagian  laporan  manajemen. 

Sistem  informasi  mempunyai  tiga  peran  utama  untuk  sebuah  perusahaan  bisnis,  yaitu:  mendukung  proses  dan  aplikasi  bisnis,  mendukung  pengambilan  keputusan  para pegawai dan manajer, dan mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Strategi dalam sistem informasi yang dapat berguna dalam peningkatan kualitas produk salah satunya dengan software ERP atau (Enterprise Resouce Planning)

Software  ERP  dapat  mendukung  efisiensi  operasi  dari  proses  bisnis  dengan  mengintegrasikan  aktivitas  pengelolaan  transaksi  bisnis,  seperti  transaksi bidang penjualan, pemasaran, manufaktur, akuntansi, keuangan, logistik, dan sumber daya.  Bentuk dari software ERP ini adalah SAP yang merupakan (System, Application and Product  in  Data  Processing). SAP  memberikan  produk  dan  layanan  untuk  membantu  mengakselerasikan  inovasi  bisnis. SAP juga memiliki 12 modul yang salah satu nya adalah Modul   Quality   Management   (QM)   dimana modul   ini   membantu   merencanakan  dan  menyimpan  aktifitas  kualitas  control,  seperti  pemeriksaan  produk  dan  keterangan  material yang dapat berguna untuk menunjang dan menjaga kualitas produk.

SAP juga memiliki keuntungan karema mempunyai level integrasi yang sangat tinggi antara aplikasi-aplikasi individu sehingga menjamin konsistensi data terhadap sistem dan perusahaan implementator, SAP merupakan a table drive customization software. Sehingga perubahaan persyaratan bisnis dapat dilakukan dengan cepat menggunakan sekumpulan program umum.

Terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam ERP ini, seperti membangun organisasi proyek, menentukan pendekatan implementasi, membangun rencana implementasi, menentukan kriteria keberhasilan dan metode pengukurannya.

Lalu bagaimana strategi implementasi software ERP? Terdapat tiga fase yaitu:

·         Fase I – Basic ERP

Modul yang diimplentasikan meliputi Sales & Operations Planning, Demand Management, Rough-Cut, Capacity Planning, Master Scheduling, MRP dan Plant Scheduling. Modul ini bersifat praktis dan dibutuhkan oleh fungsi akuntansi dan keuangan, ditambah dengan modul yang diperlukan untuk mendukung keakurantan inventory, keakuran dan struktur bill of material, serta aktivitas umpan balik dari bagian manufaktur dan pengadaan.

·         Fase II – Integrasi Supply Chain

Proses yang termasuk dalam fase ini adalah pengembangan ERP baik ke arah depan dan belakang, sehingga membangun sebuah rantai pasok (supply chain). Pengembangan ke arah belakang meliputi proses pengadaan barang dari supplier dengan menggunakan teknologi (produk) tertentu misalnya penjadwalan pasokan barang dan e-commerce melalui web. Lama fase biasanya memerlukan waktu 3-6 bulan.

·         Fase III – Perluasan dan Pengembangan untuk

Mendukung Strategi Perusahaan Perluasan dapat berati implementasi elemen atau modulmodul yang belum diterapkan secara lengkap atau menyambungkan antarunit bisnis, mengimplementasikan modul pendukung, seperti modul untuk SDM, pemeliharaan, pengembangan produk dsb. Waktu yang diperlukan untuk fase ini bervariasi mulai dari beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung sejauh mana sistem akan diperluas dan dikembangkan.

Kesuksesan implementasi stratgei ERP dalam meningkatkan strategi bisnis perusahaan melalui kualitas produk dapat terjadi jika perusahaan,

·         User Focus vs Technology Focus

·         Tata kelola dan alokasi sumber daya manusia

·         Mendapat dukungan Vendor dan konsultan

·         Pelatihan

Komentar