Artikel Pertentangan Sosial : Polri Sebut Konflik Sosial Selama Pemilu Berawal dari Media




Masa pemilu atau pemilihan umum merupakan salah satu masa yang dinanti-nanti masyarakat Indonesia. Karena di pemilu tersebut masyarakat Indonesia bisa menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa yang akan memimpin kedepannya. Biasanya masyarakat berpendapat atau menuangkan pemikiran tentang para calon kandidat di media sosial. Media sosial adalah suatu platform yang sangat luas dan dapat diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Karena sifatnya yang luas, pendapat-pendapat satu masyarakat dapat dibaca dan dikomentari oleh masyarakat lainnya. Dan perbedaan pendapat itulah yang kadang atau seringkali menimbulkan konflik sosial. 

Menurut Kabarhakam Irjen polisi Agus Ardianto, tahun 2018 terdapat 29 peristiwa konflik sosial, dan sampai dengan bulan Juli tahun 2019 telah terjadi 26 peristiwa konflik sosial yang salah satunya diakibatkan karena pengaruh media sosial. Perkembangan teknologi informasi dan kebebasan akes publikasi yang di dapatkan masyarakat dan kebebasan berpendapat yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada merupakan beberapa pemicu adanya konflik sosial melalui media sosial. 

Sebenarnya tidak ada yang salah untuk saling berbeda pendapat atau berbeda dalam memilih calon kandidat, tidak ada yang salah pula dalam keterbukaan akses informasi publik dan perkembangan teknologi informasi sekarang. Yang salah adalah para pelaku atau pengguna media sosial yang tidak dapat menggunakan media sosial nya secara baik dan bijak. Walaupun media sosial adalah platform yang bebas, namun sebagai pengguna, harus tetap memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ada seperti tidak membahas isu SARA, tidak menyebarkan hoax, dan selalu menjaga etika antar sesama pengguna.

 Konflik sosial di media sosial akibat pemilu sebenarnya sangat dapat dihindari jika semua pengguna media sosial menggunakan media sosial sesuai dengan tempatnya dan berperilaku secara bijak seperti yang sudah disebutkan di atas. Jika saling berbeda pendapat, maklumi saja karena tidak semua orang memiliki pandangan yang sama, dan lebih baik lagi, jika media sosial dijadikan forum sebagai tempat bertukar informasi tentang pemilu dan saling bertukar pendapat dan cara pandang agar informasi tentang calon kandidat yang para pengguna dapatkan bisa lebih luas dan bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Jangan kalah dengan handphone yang smart, jadilah para pengguna media sosial yang smart juga! 


https://www.suara.com/news/2019/12/19/124656/polri-sebut-konfliksosial-selama-pemilu-berawal-dari-media-sosial )

Komentar